1. Pengertian Penduduk
Pengertian Penduduk adalah
orang-orang yang berada di dalam suatuwilayah yang terikat oleh aturan-aturan
yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus /
kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah.
bisa didefinisikan menjadi dua:
•Orang yang tinggal di daerah tersebut
•Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain. Kepadatan penduduk
dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
- Peran Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
Kapasitas
yang rendah dari negara sedang berkembang untuk menigkatkan output totalnya
harus dimbani dengan menurunnya tingkat perkembangan penduduk,sehingga penghasilan
riil perkapita dapat meningkat.Dengan kapasitas yang rendah untuk menaikkan
output totalnya dan tanpa diimbangi dengan turunya tingkat perkembangan
penduduk,maka akan terjadi penundaan terjadinya pembangunan ekonomi. Ada 4
aspek penduduk yang perlu diperhatikan dinegara-negara berkembang,yaitu :
a. Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi.
b. Adanya struktur umur yang tidak favorable
c. Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang d. Tidak cukupnya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.
a. Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi.
b. Adanya struktur umur yang tidak favorable
c. Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang d. Tidak cukupnya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.
a. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Relatif Tinggi
Penduduk memiliki dua peranan dalam
pembangunan ekonomi; satu dari segi permintaan dan yang lain dari segi
penawaran. Dari segi permintaan penduduk bertindak sebagai konsumen dan dari
segi penawaran bertindak sebagai produsen.
Oleh karena itu
perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambatbagi
jalannya pembangunan ekonomi jka penduduk ini mempunyai produksi yang
dihasilkan. Ini berarti tingkat pertambahan penduduk yang tinggi disertai
dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula.
Jadi pertambahan penduduk dengan
tingkat penghasilan yang rendah tidak ada gunanya bagi pengembangunan ekonomi.
b. Struktur Umum yang Tidak Favorable
c. Distribusi Penduduk yang Seimbang
d. Kualitas Tenaga Kerja Yang Rendah
a. Klasifikasi Tenaga Kerja
Negara-negara yang sedang
berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang
rendah seperti sudah berulang kali kita bicarakan di depan. Hal ini
mengakibatkan adanya segolongan besar penduduk usia muda lebih besar
proporsinya dari pada golongan penduduk usia dewasa. Keadaan penduduk ini
seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri “expansive”
Proporsi yang besar dari penduduk
usia muda ini tidak menguntungkan bagi pembangunan ekonomi,Karena :
- Penduduk golongan muda usia, cenderung untuk memperkecil angka penghasilan per kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukun produsen dalam perekonomian tersebut.
- Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu Negara akan mengakibatkan lebih banyak alokasi factor-faktor produksi ke arah “investasi-investasi sosial” dan bukan ke “investasi-investasi kapital”. Oleh karena itu paling tidak ia akan menunda perkembangan ekonomi.
c. Distribusi Penduduk yang Seimbang
Tingkat urbanisasi yang tinggi pada
umumnya telah dihubungkan dengan daerah-daerah yang secara ekonomis telah maju
dan bersifat industri. Urbanisasi ini mempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang
berbeda di Negara-negara yang sedang berkembang.
Di Negara-negara maju hanya
sebagian kecil penduduk yang bekerja di sector pertanian. Urbanisasi biasanya
terjadi karena adanya tingkat upah yang lebih menarik di sector industry ( di
kota) dari pada tingkat upah di desa (sector pertanian)
d. Kualitas Tenaga Kerja Yang Rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga
merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu Negara. Ini disebabkan oleh
rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya
perkembangan ekonomi, terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak
tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
Dengan nama lain
pendidikan merupakan factor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi.
Bahkan menurut schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang
terbesar manfaatnya dibanding factor-faktor produksi lain.
Tenaga
kerja merupakan
penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal
1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk
tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas
usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian
ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak
pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas
17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga
kerja.
a. Klasifikasi Tenaga Kerja
- Berdasarkan penduduknya
Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk
yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan
kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai
tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
Bukan
tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap
tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut
Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar
usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun.
Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan
anak-anak.
- Bedasarkan Batas Kerja
Angkatan
kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif
yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Bukan
angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur
10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
1. anak sekolah dan mahasiswa
2. para ibu rumah
tangga dan orang cacat, dan
3. para pengangguran sukarela
- Berdasarkan kualitasnya
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan
cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga
kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman
kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya
- Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga
kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan
negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat
pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan
kerja
Meningkatnya
jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan
membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak
tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan
pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong
pembangunan ekonomi.
Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar
tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa.
Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian,
perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi
pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang
belum dikelola secara maksimal.
Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di
Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar.
Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu,
banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan
kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan
demikian pengangguran akan semakin banyak.
- Konsep dan Definisi
Tenaga kerja dipilah pula kedalam
dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk
angkatan kerja ialah adalah penduduk berumur 15 tahun keatas yang selama
seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Sedangkan yang
termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja.
Angkatan kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu
pekerja dan pengangur. Yang dimaksud dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja
yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah
(www.tempointeraktif.com). Pengangguran merupakan usaha mendapatkan pekerjaan
yang tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa
dilakukan beberapa waktu sebelumnya asalkan masih dalam status menunggu jawaban
lamaran, dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan. Penganguran.
semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai penganggur terbuka.
Berikut ini adalah macam jenis & macam pengangguran yang lain:
· Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka
lamaran pekerjaan.
· Pengangguran
Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur
yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah
akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
yang lebih baik dari sebelumnya.
· Pengangguran
Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang
menanti musim durian.
· Pengangguran
Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur
akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih
rendah daripada penawaran kerja.
Referensi :
http://www.scribd.com/doc/91037202/Pengertian-Penduduk
http://jumardinurfadilah.blogspot.com/2012/06/penduduk-dan-tenaga-kerja.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
http://muhamad09arifin.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-penduduk-dan-tenaga.html
http://jumardinurfadilah.blogspot.com/2012/06/penduduk-dan-tenaga-kerja.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
http://muhamad09arifin.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-penduduk-dan-tenaga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar