10 Manusia Dan
Kegelisahan
10.1 Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam
kecemasa.
Kegelisahan timbul karena perbuatan
manusia sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang
memberi pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang
lain.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia
memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa:
1.
Keterasingan
Keterangan
berasal dari kata “terasing” dan kata itu dari kata dasar “asing” berarti
“sendirian, tidak dikenal orang”. Terasing berarti “disisishkan dari
pergaulan”. Jadi, keterasingan berate hal-hal yang berkenaan dengan
tersisihkannya seseorang dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari orang
lain.
Terasing atau keterasingan adalah merupakan bagian hidup
manusia terhadap kaum mukmin yang sedang berada ditemat pengasingan, jauh dari
tanah airnya, yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Allah SWT memberikan
kesejukan hatinya dengan menunjukkan kiblat shalatnya.
Seperti Firman-Nya:
“Dan kepunyaan
Allah-Lah timur dan barat maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah
(kekuasaan Allah meliputi seluruh alam). Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, 2:115)
Hamparan bumi yang luas adalah tempat bagi orang-orang
mukmin untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena dialah zat yang berhak disembah
disetiap tempat berbagai penjuru dunia.
2.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyilengang,
tidak ramai, tidak ada orang atau kenderaan, dan sebagainya.
Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Bermacam-macam penyewbab terjadinya
kesepian, frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian yang bersangkutan tidak mau
diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidaksuka bergaul,ia kebih senang
hidup sendiri.
Contoh :
ada seseorang yang sombong,
berperilaku tidak baik dan berbicara seenaknya sehingga banyak yg tidak
menyukainya jadi mereka menjauhi orang tersebut dan orang tersebut menjadi
sendirian dan kesepian.
3.
Ketidak pastian
Pengertian Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya), apa
yang dipikirkannya tidak searah. Itu semua adalah akibat pikirannya
tidak dapat konsentrasi.
Ketidak pastian atau ketidak tentuan adalah bagian hidup.
Setiap orang pernah mengalaminya, Bahkan anak kecilpun pernah
mengalaminya.
Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang
yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, logis ataupun
mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan (stimu.lus)
dari luar, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau. Kalaupun ia dapat berpiki
baik, akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan
tanda-tanda obsesi, fobia/phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar
(buyuten),kehilangan pengertian (aparia), kehilangan kemampuan untuk menangkap
sesuatu (agnesia).
Sebab-sebab itu ialah sebagai berikut:
1.
Obsesi
Obsesi
adalah gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab yang
tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin
menjatuhkan kita’
Contoh:
a)
Seorang kepala bagian suatu instansi karena
kurang mampu bekerja selalu mempunyai ingatan pihak yang ingin menjatuhkannya.
b)
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu
saat berpikir olehnya ada kawannya yang bingin menjatuhkannya. Pikirannya itu
tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2.
Phobia
Phobia
adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal
atau kejadian, tanpa diketahii sebab-sebabnya.
Contoh:
a)
Orang yang takut kepada tempat yang tinggi.
Secara tidak disengaja, jalan naik tak terasa, sampai atas, ia takut luar biasa
(Acrophobia)
b)
Ada pula orang yang takut kepada orang
banyak yang sedang berkumpul. Pada suatu hari dirumahnya ada pencuri,
iaberteriak sehingga tetangga disekitarnya berlari datang ke rumahnya. Dalam
sekejap telah berkumpul puluhan orang.
Herannya justru gemetaran, pucat, ketakutan luar biasa (Ochlophobia)
Orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat berfikir,
pikirannya tidak pasti tidak menentu.
3.
Delusi
Menunjukkan
pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyainan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman.
Delusi iniada tiga macam, yakni:
a)
Delusi persekusi
Menganggap adanya keadaan yang jelek
disekitarnya.
b)
Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar.
Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang di sekitarnya sebagai
orang-orang yang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga. Jadi,
hampir sama dengan delusi persekusi. Yang jelas akibatnya sama, ialah dijauhi
semua orang.
c)
Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa.
Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium tremens,
hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak berkuasa lagi. Ia kehilangan
ingatannya sama sekali. Ia kehilangan ingatannya sama sekali, mengalami tensi
tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
Contoh:
Mang cecep orang kampong pada suatu hari dipanggil ke
pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, keringat dingin
mengucur, ditanya ini itu tak dapat dijawab, mulutnya gementar. Akhirnya jaksa
tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya. Untung saja ia tak jaut pingsan.
4.
Histeria
Ialah
neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit
yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari
sikap orang lain.
Contoh:
Neneng seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia
melihat pacarnya berjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah
dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk dihatinya, dan setibanya di rumah dia
berteriak histeris.
5.
Halusianasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan panca indra. Seperti para prewangan (medium)
dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan Sugesti diri orang dapat
juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk
atau pemakaian obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang-orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari
perbuatannya itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh:
Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah makin hebat
minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).
6.
Kompulasi
Kompulasi
ialah keragu-ragu yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang
serupa berulang kali (Neurose).
Contoh:
Keinginan untuk mengambil barang orang (mencuri), padahal
barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia
(Kleptomania)
7.
Keadaan Emosi
Dalam
keadaan tertentu seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada
keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah,
nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau
terlalu gembira dank arena itu dilepaskan di dalam gerakan-gerakan lari-larian,
nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan,
tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, dsb. Jelas kepada kita orang yang
demikian itu tidak mungkin dapat berfikir dengan tenang dan dengan baik.
Untuk
mengatasi atau untuk menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu dicari
penyebabnya, andaikata telah diketahui penyebabnya tetap masih sakit, penderita
perlu diajak pergi atau pergi sendiri ke spikolog.
Untuk
menghadapi kegelisahan biasanya dengan menggunakan sikap positif yang bias
berlaku umum ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan, yaitu
meliputi:
1.
Hadapi dan rencanakan segala kemungkinan
problema yang timbul dan sikap yang dibayangkan akan terjadi, sampai pada yang
sejelek mungkin.
2.
Susunlah persiapan cara-cara menghadapinya
beserta pemecahannya.
3.
Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang
menyebabkan gelisah termasuk didalamnya; sebab-sebab dan problemanya.
4.
Hadapilah dengan tabah kegelisahan beserta
sebab-sebab dan problemanya dan bersiap sedia.
5.
Jika mampu meskipun mungkin tidak dapat secara
spontan hilangkanlah sebab-sebab kegelisahan yang ada.
6.
Ajaklah orang lain bekerja sama dalam mengatasi
kegelisahan ini paling tidak untuk ikut memikirkan atau memberi perhatian atau
memahami keadaan sadar.
3 macam kecemasan yang menimpa manusia
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1.
Kecemasan Objektif
Adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya
dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa
seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat
dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu di sekitarlingkungannya.
2.
Kecemasan Neorotis
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
hati naluri.Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni ;
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk
ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan
sebagainya.
3.
Kecemasan Moril
Kecemasan ini disebabkan karena kepribadian seseorang. Tiap
kepribadian masing-masing manusia memiliki bermacam-macam emosi antara lain
isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian
dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang
sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut
gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena
hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Cara mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir secara jernih dan sehat,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
10.2 Sebab-sebab Orang Gelisah
Adalah karena pada hakekatnya orang
takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah berakibat dari suatu ancaman, baik
ancaman dari luar atau dari dalam.
Contoh :
kegelisahan menunggu pengumuman. Entah itu pengumuman
kelulusan, pengumuman penerimaan, pangumuman apapun.
10.3 Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi
kegelisahan harus mulai dari diri kita sendiri. Yaitu kita harus bersikap
tenang, percaya diri, berdoa kepada tuhan. Cara lain yang mungkin juga baik
untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan
memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, berperilaku jujur, evaluasi diri,
hidari perbuatan dosa, dan bias juga dengan mendengarkan music. Dengan sikap
itu lah kita dapat berfikir tenang , sehingga kesulitan dapat diatasi.
Daftar Pustaka