Jumat, 05 Juni 2015

BAB 10 Manusia Dan Kegelisahan



10 Manusia Dan Kegelisahan
10.1 Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa.
Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa:
1.       Keterasingan
                Keterangan berasal dari kata “terasing” dan kata itu dari kata dasar “asing” berarti “sendirian, tidak dikenal orang”. Terasing berarti “disisishkan dari pergaulan”. Jadi, keterasingan berate hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkannya seseorang dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari orang lain.
Terasing atau keterasingan adalah merupakan bagian hidup manusia terhadap kaum mukmin yang sedang berada ditemat pengasingan, jauh dari tanah airnya, yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Allah SWT memberikan kesejukan hatinya dengan menunjukkan kiblat shalatnya.
Seperti Firman-Nya:
“Dan kepunyaan Allah-Lah timur dan barat maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah (kekuasaan Allah meliputi seluruh alam). Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, 2:115)
Hamparan bumi yang luas adalah tempat bagi orang-orang mukmin untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena dialah zat yang berhak disembah disetiap tempat berbagai penjuru dunia.
2.       Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyilengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kenderaan, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Bermacam-macam penyewbab terjadinya kesepian, frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian yang bersangkutan tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidaksuka bergaul,ia kebih senang hidup sendiri.

Contoh :
ada seseorang yang sombong, berperilaku tidak baik dan berbicara seenaknya sehingga banyak yg tidak menyukainya jadi mereka menjauhi orang tersebut dan orang tersebut menjadi sendirian dan kesepian. 
3.       Ketidak pastian
Pengertian Ketidakpastian
                Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya), apa yang dipikirkannya tidak searah. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidak pastian atau ketidak tentuan adalah bagian hidup. Setiap orang pernah mengalaminya, Bahkan anak kecilpun pernah mengalaminya. 
Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
                Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, logis ataupun mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan (stimu.lus) dari luar, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau. Kalaupun ia dapat berpiki baik, akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, fobia/phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar (buyuten),kehilangan pengertian (aparia), kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu (agnesia).
Sebab-sebab itu ialah sebagai berikut:
1.       Obsesi
                Obsesi adalah gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab yang tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan kita’
Contoh:
a)      Seorang kepala bagian suatu instansi karena kurang mampu bekerja selalu mempunyai ingatan pihak yang ingin menjatuhkannya.
b)      Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat berpikir olehnya ada kawannya yang bingin menjatuhkannya. Pikirannya itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

2.       Phobia
                Phobia adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahii sebab-sebabnya.
Contoh:
a)      Orang yang takut kepada tempat yang tinggi. Secara tidak disengaja, jalan naik tak terasa, sampai atas, ia takut luar biasa (Acrophobia)
b)       Ada pula orang yang takut kepada orang banyak yang sedang berkumpul. Pada suatu hari dirumahnya ada pencuri, iaberteriak sehingga tetangga disekitarnya berlari datang ke rumahnya. Dalam sekejap telah berkumpul puluhan orang.  Herannya justru gemetaran, pucat, ketakutan luar biasa (Ochlophobia)
Orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat berfikir, pikirannya tidak pasti tidak menentu.
3.       Delusi
                Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyainan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi iniada tiga macam, yakni:
a)      Delusi persekusi
Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
b)      Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang di sekitarnya sebagai orang-orang yang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga. Jadi, hampir sama dengan delusi persekusi. Yang jelas akibatnya sama, ialah dijauhi semua orang.
c)       Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak berkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya sama sekali. Ia kehilangan ingatannya sama sekali, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.
Contoh:
Mang cecep orang kampong pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak dapat dijawab, mulutnya gementar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya. Untung saja ia tak jaut pingsan.
4.       Histeria
                Ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.


Contoh:
Neneng seorang gadis yang cukup manis. Pada suatu hari ia melihat pacarnya berjalan-jalan dengan seorang gadis yang belum pernah dikenalnya. Rasa cemburu berkecamuk dihatinya, dan setibanya di rumah dia berteriak histeris.
5.       Halusianasi
                Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan Sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakaian obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang-orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan-perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatannya itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).
Contoh:
Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah makin hebat minumnya. Setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh (berbicara tidak menentu).
6.       Kompulasi
                Kompulasi ialah keragu-ragu yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).
Contoh:
Keinginan untuk mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (Kleptomania)
7.       Keadaan Emosi
                Dalam keadaan tertentu seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dank arena itu dilepaskan di dalam gerakan-gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, dsb. Jelas kepada kita orang yang demikian itu tidak mungkin dapat berfikir dengan tenang dan dengan baik.
                Untuk mengatasi atau untuk menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu dicari penyebabnya, andaikata telah diketahui penyebabnya tetap masih sakit, penderita perlu diajak pergi atau pergi sendiri ke spikolog.
                Untuk menghadapi kegelisahan biasanya dengan menggunakan sikap positif yang bias berlaku umum ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan, yaitu meliputi:
1.       Hadapi dan rencanakan segala kemungkinan problema yang timbul dan sikap yang dibayangkan akan terjadi, sampai pada yang sejelek mungkin.
2.       Susunlah persiapan cara-cara menghadapinya beserta pemecahannya.
3.       Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang menyebabkan gelisah termasuk didalamnya; sebab-sebab dan problemanya.
4.       Hadapilah dengan tabah kegelisahan beserta sebab-sebab dan problemanya dan bersiap sedia.
5.       Jika mampu meskipun mungkin tidak dapat secara spontan hilangkanlah sebab-sebab kegelisahan yang ada.
6.       Ajaklah orang lain bekerja sama dalam mengatasi kegelisahan ini paling tidak untuk ikut memikirkan atau memberi perhatian atau memahami keadaan sadar.
3 macam kecemasan yang menimpa manusia
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1.       Kecemasan Objektif
Adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu di sekitarlingkungannya.
2.       Kecemasan Neorotis
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari hati naluri.Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni ; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.
3.       Kecemasan Moril
Kecemasan ini disebabkan karena kepribadian seseorang. Tiap kepribadian masing-masing manusia memiliki bermacam-macam emosi antara lain isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Cara mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir secara jernih dan sehat, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.


10.2 Sebab-sebab Orang Gelisah
Adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah berakibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar atau dari dalam.
Contoh :
kegelisahan menunggu pengumuman. Entah itu pengumuman kelulusan, pengumuman penerimaan, pangumuman apapun.
10.3 Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
                Mengatasi kegelisahan harus mulai dari diri kita sendiri. Yaitu kita harus bersikap tenang, percaya diri, berdoa kepada tuhan. Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, berperilaku jujur, evaluasi diri, hidari perbuatan dosa, dan bias juga dengan mendengarkan music. Dengan sikap itu lah kita dapat berfikir tenang , sehingga kesulitan dapat diatasi.





Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar