Manusia berasal dari
kata “manu“ (sansekerta ), “ Mens” (
latin ), yang berarti berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (
genus) atau seseorang individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran,
dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas
dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya
(dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan
manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal
pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Dan juga
manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara
ciptaan-ciptaan yang lain.
Dalam ilmu eksakta,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang berbentuk
jarigan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ), manusia
merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energy ( ilmu fisika ), manusia merupakan
mahluk biologis yang tergolong dalam golongan dalam golongan mahluk mamalia ( biologi
). Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo
economicus ( ilmu ekonomi ), manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat
berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (
politik ), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus ( filsafat ), dan
lain sebagainya. Oleh karena itu saya akan mencoba menerangkan siapa manusia
itu dari unsur-unsur yang membangun manusia.
·
Unsur-unsur membangun manusia
Ada dua pandangan
yang akan dijadikan acuan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari empat unsure
yang saling terikat, yaitu :
a.
Jasad : badan kasar manusia yang
nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.
Hayat : mengandung unsure hidup,
yang ditandai dengan gerak.
c.
Ruh: bimbingan dan pimpinan tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan
pencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.
Nafas : dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.2 HAKEKAT MANUSIA
A.
Hakekat manusia sebagai berikut :
a.
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b.
Mahluk ciptaan tuhan yag paling
sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
c.
Mahluk biokultural, yaitu mahluk
hayati yang budayawi.
d.
Mahluk ciptaan tuhan yang terkait
dengan lingkungan ( ekologi ), mempunyai kualitas dan martaban karena kemampuan
bekerja dan berkarya.
B.
Cirri-ciri yang membedakan manusia
dengan mahluk yang lain.
Kesempurnaan manusia
terletak pada adab dan budayanya, kerana manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendakyange terdapat didalam jiwa manusia. Daya
rasa manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan rohani . perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalaui pancaindra, tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
1.
Perasaan intelektual, yaitu
perasaan yang berkenan dengan pengetahuan.
2.
Perasaan estetis, yaitu perasaan
yang berkenan dengan keindahan.
3.
Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan kebaikan.
4.
Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenan dengan harga diri.
5.
Perasaan social, yaitu perasaan
yang berkenan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat.
6.
Perasaan religious, yaitu perasaan
yang berkenan dengan agama atau kepercayaan.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
A.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di
Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa
Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain.
Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan
Timur Tengah.
Dalam ilmu
psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan
konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat
untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu.
Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang
mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan
sosial budaya.
Oleh karena
itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan
suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia
sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti
lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
B. Bagan Psiko-Sosiogram
Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang
tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh
Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap
manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya.
Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Berikut ini
merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
2.4 Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata
budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistic.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Definisi kebudayaan menurut para ahli:
·
Edward B. Taylor Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat olehs eseorang sebagai
anggota masyarakat.
·
M. Jacobs dan B.J. Stern Kebudayaan mencakup keseluruhan yang
meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda,
yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
·
Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
·
Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah
hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2.5
Unsur-unsur Kebudayaan
A.
Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi
ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn
di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan,
bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1
Sistem Religi ( system Kepercayaan ) : Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2
Sistem Organisasi
Kemasyarakatan : Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun
diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan
dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk
berorganisasi dan bersatu.
3
Sistem Pengetahuan : Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4
Sistem Mata
Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi : Terlahir karena manusia memiliki hawa
nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5
Sistem Teknologi dan
Peralatan : Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang
dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan
manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6
Bahasa : Sesuatu yang
berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7
Kesenian : Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.6
Wujud dan Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan
yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang
serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku
– buku, arsip dan sebagainya.
2. Kompleks aktivitas
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas
manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana
dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak
2.7
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia yang
memiliki system nilai, menurut C.Klockhohn dalam karyanya Variations in Value
Orientation ( 1961 ) seistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia,
secara universal manyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm; ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap
hidup sebagai suatu hal yang baik, “ mengisi hidup “
2. Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap
kebudayaan mempunyai hakekat yang berbeda-beda, diantara ada yang beranggapan
bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan,
karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM )
Setiap
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandanag untuk masa kini atau masa yang
akan datang.
4. Hakekat alam manusia ( MA )
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus
harmonis dengan lam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia ( MN )
Dalam
hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara
horizontal ( sesamanya ) maupun secara vertical ( orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi
kekuatan sendiri ).
2.8 Perubahan Kebudayaan
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima
atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan
nilai-nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat
dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami
hambatan dan harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang bedasarkan ajaran
agama yang berlaku.
3.
Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaann kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima
jika sebeelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu
memilikiskala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan
kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.
Sebab-sebab yang berasal dari
dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan
komposisi penduduk.
2.
Sebab-sebab perubahan lingkungan
alam dan fisik tempat mereka hidup.
Masyarakat yang hidup terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan
dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
2.9 Kaitan Manusia dan kebudayaan
Hubungan
ataara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kubudayaan,
sedangkan kebudayaan merupakaan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Dimana manusia
menciptakan kebudayaan, dan kebudayaan itu tercipta untuk mengatur hidup
manusia agar sesuai.
Disisi
lain, hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan anatara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses
dielektis tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.
Internalisasi, yaitu proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh mannusia.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar